Yuk, mulai belanja tanpa menggunakan kantong plastik
- Lingkungan
- 8 Oktober 2022
- No Comment
- 116
Mungkin sebagian sudah ada yang tau nih, tanggal 21 Februari 2016 kemarin mengenai belanja dengan kantong plastik akan dikenakan biaya Rp 200,- per kantong. Sejumlah pusat belanja yang tergabung dalam APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) memberlakukan kantong plastik berbayar. Dan biaya yang dikenakan untuk kantong plastik akan disumbangkan.
Jika kalian terbiasa menggunakan kantong plastik buat belanja, mulai sekarang sebaiknya membawa sendiri kantong belanja dari rumah, selain hemat dapat mengurangi sampah plastik. Pihak kementrian menghitung, selama 10 tahun terakhir penggunaan kantong plastik terus meningkat. Dalam satu dekade sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah itu 95 persen kantong plastik menjadi sampah.
Indonesia sendiri menduduki peringkat kedua Pembuangan sampah plastik ke laut setelah Tiongkok. Menurut data kementrian Pekerja Umum, produksi sampah plastikdi Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah domestik yaitu 5,4 juta ton per tahun. Sementara berdasarkan data dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) jakarta, tumpukan sampah di wilayah DKI Jakarta mencapai lebih dari 6.000 ton per hari dan sekitar 13 persen diantaranya berupa sampah plastik.
Penyebab tingginya penggunaan kantong plastik:
Berkurangnya Koran Bekas
Menurunnya minat masyarakat untuk membeli koran, tabloid atau media cetak lainnya, dan lebih senang membaca media ONLINE, sehingga berpengaruh dengan berkurangnya koran bekas sehingga masyarakat lebih senang menggunakan kantong plastik dari pada koran bekas. Kalau dulu ibu-ibu suka membeli cabe dan bawang pake koran sekarang lebih suka menggunakan kantong plastik kecil.
Harga plastik tergolong murah di pasaran
Jika ibu-ibu dulu senang berbelanja membawa keranjang dari rumah sekarang tidak lagi, karena murahnya harga plastik dipasaran membuat ibu-ibu lebih senang menggunakan plastik untuk belanja. Padahal jika diitung-itung berapa banyak plastik yang dihasilkan dalam sebulan jika tiap hari menggunakan kantong plastik.
Lebih praktis dan gak mau repot
Contoh saja kalau dulu hendak membeli sarapan pagi nasi uduk atau bubur ayam membawa tempat dari rumah, saat ini kita lebih senang dan merasa praktis jika menggunakan sterofoam dan mika, kemudian dibungkus lagi menggunakan plastik. Karena alasan lebih praktis dan tidak repot.
Oke, dari beberapa info diatas kita bahas dampa sampah plastik terhadap lingkungan. RAcun dari partikel plastik ketika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai seperti cacing. PCB (Polychlorinated Biphenyl) tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang dan akan menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai makanan. Kantong plastik juga dapat mengganggu jalur air yang terserap ke dalam tanah. Kantong plastik juga dapat mengganggu kesuburan tanah karena dapat menghalangi siklus udara di dalam tanah. Hewan-hewan laut juga dapat menganggap plastik sebagai makanan dan akhirnya mengganggu pencernaan mereka, sehingga dapat menyebabkan kematian. Dan ketika hewan mati, plastik dalam tubuh tidak dapat hancur dan akan meracuni hewan lain. Pembuangan plastik ke sungai dapat membuat pendangkalan sungai dan penyumbat aliran air yang menyebabkan banjir!
jakarta menghasilkan lebih dari 6.000 ton/hari dan sekitar 13 % diantaranya sampah plastik
Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya. Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.
Terus gimana dong? kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan memakai ulang plastik (re-use), mengurangi pemakaian plastik )reduce), dan mendaur ulang (recycle). Terakhir, mungkih perlu regulasi dari pemerintah untuk meredam semakin meningkatnya penggunaan plastik.
Nah pastinya kalian gak mau kan, jadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan dan matinya hewan di dunia? oleh karena itu kurangi pemakaian sampah plastik dan buanglah sampah pada tempatnya.
Selamatkan Buni dan Cintai Lingkungan Kita