Bir Pletok

Bir Pletok

  • Kuliner
  • 8 Oktober 2022
  • No Comment
  • 215

Tidak seperti pagi biasanya, kali ini Haris berdandan sangat rapi. Kemeja lengan panjang dan celana bahan serta rambut yang diminyaki membuat penampilannya seperti orang kantoran kebanyakan. Haris yang tamatan universitas buram di Jakarta ini berniat untuk mencari kerja di gedung-gedung kantoran megah yang tersebar apik di daerah Sudirman, Thamrin dan  Kuningan. Tekadnya sudah bulat. ia harus bekerja kantoran biarpun jadi babu waktu yang selalu diburu.

Keluarga Haris memang bukan keluarga yang bisa dibilang kaya, bahkan untuk mencapai kata cukup saja terkadang sulit. Ayahnya Haris, Haji Usin cuman tamatan HIS (Hollandsch Inlandsch School) bahkan ibunya Mpok Maryam tidak makan bangku sekolahan. Nafkah harian Haji Usin datang dari usahanya jualan Bir Pletok* dengan dibantu Mpok Maryam yang rajin bangun pagi jadi tukang cuci. Bir Pletok* yang merupakan minuman khas Betawi sudah hampir mendekati kepunahan, sama seperti orangutan yang masuk ke dalam daftar CR (Critically Endangered) di IUCN. Seharusnya ada juga lembaga nasional atau international yang membuat daftar budaya atau ciri khas daerah yang hampir punah, sehingga bisa dipikirkan cara konservasi yang terbaik.

Kehidupan Jakarta sekarang ini memang sudah beda, Haji Usin dulu sempat jaya dengan Bir Pletoknya. Bahkan Haji Usin sangat terpandang sebagai orang asli Betawi yang pertama kali bisa naik haji tanpa jual tanah. Tetapi selang beberapa tahun terakhir datang serbuan dari restoran ataupun produsen-produsen eropa yang membawa minuman bersoda atau bahkan bir betulan yang membuat Bir Pletok semakin tersingkirkan. Haris yang merupakan anak muda masa kini, memang tidak termasuk golongan alay* tetapi mungkin termasuk kaum lebay*. Gara-gara senyum manis dari gadis bernama Janice yang asli Ciamis, membuat Haris hampir gila. Janice hanya mau menyambut cinta pria yang kerja di gedung besar full AC. TAdinya waktu masih SMA, Haris bertekad untuk meneruskan usaha Haji Usin ayahnya. Haris bertekad untuk menyelamatkan Bir Pletok dari ancaman kepunahan. Bahkan ia rela tidak kuliah demi bisa menekuni minuman Betawi asli yang semakin redup. Apa lacur, tamat SMA Haris jatuh cinta pada Rosa anak pedagang kaya asal Jepara. Rosa anak pedagang kaya asal Jepara. Rosa hanya ingin pria yang kuliah punya gelar Sarjana. Alhasil setelah merengek dan hutang sini sana jadilah Haris sarjana dari Universitas buram di Jakarta. Namun saya Rosa keburu jadi istri Pak Hamka dari Surabaya. Haris sempat membulatkan tekadnya kembali untuk menjadi sekuriti budaya Betawi. SAmpai tiba-tiba Haris berkenalan dengan Janice di Kramat Jati.

Artikel Terkait

Fasos Fasum Berdiri di Atas Tanah PT Labrata Rehd, BPK DKI Soroti Dugaan Pelanggaran Pemprov DKI

Fasos Fasum Berdiri di Atas Tanah PT Labrata Rehd, BPK DKI Soroti Dugaan Pelanggaran Pemprov DKI

Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta menyoroti dugaan pelanggaran hak atas tanah yang dilakukan Pemerintah…
Rumah Peradaban Pecimerah dan Komitmen Merawat Jakarta Sebagai Kota Peradaban

Rumah Peradaban Pecimerah dan Komitmen Merawat Jakarta Sebagai Kota Peradaban

Kami, Rumah Peradaban Pecimerah, berdiri dengan tekad untuk merawat Jakarta sebagai kota peradaban — sebuah kota…
PECIMERAH

PECIMERAH

Kopeah atau peci bagi orang Betawi bukan sekadar penutup kepala, melainkan lambang jati diri dan martabat.…

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *