Sejarah Berdirinya Peci Merah Pesilat Betawi
- Budaya
- 7 Oktober 2022
- No Comment
- 226
Peci Merah Pesilat Betawi, dicetuskan oleh bang Ustadz Ahmad Peci merah, asal daerah kampung Rawa Bengkel, Cengkareng, Jakarta Barat [asli; Ahmad Basuni, Guru ngaji juga guru pukul] serta para pelaku sekaligus guru pukul seni bela diri Betawi yang lainnya dari berbagai perguruanm, atau padepokan silat Betawi, Seliwa, Cingkrik, Asror, Mustika Kwitang, dan lainnya. DEngan semangat rekan dan sahabat, juga para tokoh pecinta budaya, khususnya para pesilat dalam melestarikan budaya, sekaligus dakwah dan syi’ar ajaran agama Islam melalui budaya, dengan dasar pemikiran Al-Quran surat Ali Imron ayat 104 yaitu: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”
Maka dipandang perlu untuk musyawarah dan mufakat, berdasarkan usul dan pemikiran dari kalangan masyarakat Betawi tentang hasil pertemuan seluruh guru serta tokoh dan sesepuh, guna penggalian serta pengembangan seni budaya Betawi, maka dibentuklah organisasi masyarakat pecinta budaya seni pukul Betawi, yaitu yayasan PECI MERAH PESILAT BETAWI, yang mana merupakan wadah silaturahim para pesilat Betawi di mana pun berada, apa pun jenis alirannya, dengan tujuan bersama, agar bersatu. Yaitu, bersatu karena bersama-sama memajukan dan melestarikan seni pukul budaya Betawi serta senantiasa melakukan aktifitas kemanfaatan juga kebaikan untuk masyarakat banyak.
Peci merah ini digagas pada tahun 2009, namun diresmikan dan dibuat legalitas akta resmi di Notaris pada tahun 2012. Untuk memberikan landasan hukum yang kuat tentang berdirinya PECI MERAH PESILAT BETAWI tersebut, dibuatkan Akta Notaris di hadapan Notaris Lili Zahrotul Ulya, dengan nomor 06 tertanggal 27 Maret 2012. Dengan para pendirinya, Ahmad Basuni, Nur Ali (Ust. Ali), dan beberapa lainnya, sebagai wadah yang memungkinkan para pecinta budaya, umumnya masyarakat Betawi, dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak bisa dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Oleh itu, dipandang perlu disatukan perkumpulan yang terkoordinir, sebagai fungsi memererat persaudaraan masyarakat Betawi dalam instrument seni pukul Betawi.
Mengingat satu di antara tujuan PECI MERAH PESILAT BETAWI adalah membantu Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dalam penelitian, penggalian, pengembangan, dan pemeliharaan nilai-nilai budaya tradisional Betawi, khususnya silat Betawi sesuai dengan AD/ART, kepengurusan PECI MERAH PESILAT BETAWI yang dipimpin oleh seorang ketua umum yang diangkat oleh badan pendiri, dibantu oleh para ketua, sekretaris, bendahara, serta bidang-bidang sesuai dengan program kerja masing-masing.
Bidang penelitian dan pengembangan, termasuk di dalamnya, SENI PUKUL itu sendiri. Jenis dan alirannya, serta sejarah dan asal-muasal. Lenong jawara, pegelaran, pementasan pesilat Palang Pintu, dan lain sebagainya.
Periode kepengurusan PECIMERAH PESILAT BETAWI ditetapkan selama tiga tahun, dan dapat diangkat kembali pada periode berikutnya, serta bertanggung jawab kepada Badan Pendiri.
Sebagai lembaga yang berorientasi pada masyarakat Betawi, khususnya seni budaya Betawi. PECI MERAH PESILAT BETAWI juga tergabung dalam Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), dan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS Betawi) yang merupakan induk dari semua organisasi yang bersifat ke-Betawi-an.
Melestarikan budaya Betawi sekaligus saran dakwah syi’ar ajaran agama islam melalui budaya
Nama – nama Badan Pendiri PECI MERAH PESILAT BETAWI :
- Ustadz Ahmad Basuni
- Ustadz Nur Ali
- KH. Zuhri Yakub
- Babeh Mursan Kelana
- Bang Endang Beksi
- Bang Jampang Seliwa
- Ismail Arfat
- Bapak Sumarto
- Ustadz Mahfudz
- Bang Hamdi Komarudin Asror
- Babe Aran Irawan Mustika Naga
- Kong Samat Sepuh Rawa Bengkel
- Bapak Helizar Pasmawi
Dasar hukum
– Akte Notaris No: 06 tanggal 27 maret 2012
Visi
Menjadikan seni pukul atau maen pukul Betawi sebagai lestari yang kuat dalam Lembaga Ketahanan Adat Istiadat Budaya Tradisional Betawi dikenal secara nasional dan internasional.
Misi
- Memperkuat keberadaab organisasi agar memiliki power off bergaining.
- Melestarikan, membina, mengembangkan, dan mengamankan budaya tradisional Betawi.
- Memberdayakan pelaku seni budaya Betawi secara professional untuk peningkatan taraf hidup dan kesejahteraannya.
- Memperkuat jaringan silaturrahim dalam lingkup pesilat dan pecinta budaya Betawi.
- Menjadi kontributor budaya tradisional bagi kekayaan khazanah budaya Bangsa.